Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

GPN dan Perlindungan Nasabah yang Semakin Berlapis

Dunia perbankan terus berinovasi dengan kemajuan teknologi. Dampaknya masyarakat semakin mudah mendapatkan layanan yang nyaman dan aman. Kepercayaan masyarakat untuk memanfaatkan layanan perbankan dalam kehidupan sehari-hari pun meningkat. Itulah yang saya rasakan dan alami. Ada yang berubah pada kebiasaan saya dalam bertransaksi akhir-akhir ini. Sekarang saya lebih suka bertransaksi secara nontunai dengan kartu debit.   Sebelumnya saya termasuk orang yang enggan menggunakan kartu debit. Selama belasan tahun menabung dan memiliki kartu debit sendiri, sepanjang itu pula saya dilingkupi keraguan untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran. Sangat jarang saya mengeluarkan kartu debit dari dompet kecuali untuk menarik tunai atau melakukan transfer melalui mesin ATM. Faktor keamanan menjadi pertimbangannya. Ada persepsi kurang baik terhadap keamanan transaksi nontunai terutama dengan kartu debit. Persepsi saya barangkali berlebihan. Namun, seringnya mende

Budi Seputro dan Sate Ratu, Mengantar Sate ke Lidah Puluhan Negara

Asap mengepul dan aroma khas daging terpanggang menguar bersamaan dengan batok kelapa yang membara. Muasalnya dari Warung Sate Ratu yang berada di sebuah Jogja Paradise Foodcourt di tepi Jalan Magelang, Yogyakarta. Sate Merah dari Warung Sate Ratu (dok. pri). Bangunannya seperti warung kebanyakan. Tidak terlalu besar dan sederhana. Bagian paling depan warung berupa ruangan tempat pembakaran. Memasuki bagian dalam terlihat beberapa meja dan bangku kayu memanjang mengisi ruangan. Pada setiap meja tertempel stiker hijau “Tripadvisor”. Sementara pada dinding terpasang sejumlah piagam dan sertifikat penghargaan. Pada bagian dinding lainnya juga terpampang ratusan foto dan testimoni dalam berbagai bahasa. Semuanya seakan mengisyaratkan bahwa warung sate yang terlihat biasa ini sebenarnya memiliki keistimewaan. Seorang pria memperkenalkan namanya sebagai Budi Seputro. Ia mengenakan kaus berwarna gelap bertuliskan kata-kata yang dengan segera bisa saya ketahui sebagai caranya

Xenoglosofilia, Kitab Ivan Lanin

Dari mana asal kata  aktivitas ? Selama ini khalayak menganggap bahwa  aktivitas  adalah turunan dari kata aktif yang diserap dari kata  active  (Inggris) dan mendapatkan akhiran -itas. Di sekolah sering diajarkan bahwa penambahan akhiran -itas pada kata aktif menyebabkan huruf f berganti menjadi v. Ternyata hal tersebut keliru karena kata  aktivitas  diserap langsung dari bahasa Belanda, yaitu  activiteit. Mana pula yang tepat, blogger atau bloger ? Akhir-akhir ini penulisan bloger lebih banyak dipilih dibanding blogger. Tapi ada padanan yang lebih tepat dan pas  untuk kedua istilah tersebut, yaitu  narablog . "Xenoglosofilia, Kenapa Harus Nginggris?" (dok. pri). Masalah-masalah dan bentuk salah kaprah seperti itulah yang dijelaskan dalam buku “Xenoglosofilia, Kenapa Harus Nginggris?” karya Ivan Lanin. Buku ini menggedor kepedulian kita terhadap bahasa Indonesia sekaligus memperbaiki pemahaman yang selama ini terlanjur diyakini. Ivan Lanin adalah seorang wik

Poto Batu, "Vitamin Sea" di Pesisir Sumbawa Barat

“Lihat ke kiri!” . Suara Pak Arie membangunkan kembali kesadaran kami yang kebanyakan sudah hampir tertidur di dalam bis. Siang itu kami sedang dalam perjalanan dari Jereweh ke Kertasari, keduanya di Kabupaten Sumbawa Barat.  U capan Pak Arie pun dituruti oleh beberapa di antara kami yang segera mengarahkan pandangan menembus kaca jendela bis. Entah siapa yang memulai meminta bis untuk berhenti, tapi sekejap kemudian kami semua sudah turun dan mendapati diri berada di sebuah pantai yang indah. Poto Batu namanya. Pantai Poto Batu dengan landmark berupa batu karang berukuran besar (dok. pri). Pantai Poto Batu berada tak jauh dari Labuhan Lalar di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Perjalanan dari Jereweh menuju Poto Batu kami tempuh melalui jalanan beraspal yang tidak terlalu ramai. Agak mengherankan karena jalan tersebut adalah akses penghubung antara ibu kota Sumbawa Barat, Taliwang, dengan sejumlah daerah di sekitarnya.   Mendekati Poto Batu beber

Bersama TCASH Mengupayakan Kebaikan dan Kebahagiaan

Hari Kamis, 25 Mei 2018, saya terbangun pukul 02.20 WIB. Sudah menjadi kebiasaan selama bulan Ramadan saya bangun sebelum pukul 03.00 WIB agar tidak terlambat sahur. Berdonasi lewat TCASH Wallet (dok. pri). Namun, pagi itu sedikit berbeda. Keinginan yang pertama kali melintas saat bangun pagi itu bukan makan sahur, tetapi mengikuti penjualan cepat ( flash sale ) smartphone yang diadakan oleh sebuah situs e-dagang. Malam sebelumnya saya sudah berjanji kepada kakak perempuan saya untuk membelikan smartphone baru. Penjualan cepat dengan potongan harga yang akan berlangsung pukul 00.00-03.00 WIB segera menjadi incaran. Kebetulan merek smartphone yang ditawarkan sesuai dengan keinginan kakak. Ketika bersiap mengikuti penjualan cepat, paket internet saya ternyata telah berakhir pada 24 Mei pukul 23.59 WIB. Itu saya sadari saat membuka sms dari operator yang masuk ke nomor saya 082135XXXXXX. Sejenak kebingungan melanda. Tanpa paket internet bagaimana bisa saya membeli smartphone