Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Agama

Orang-orang Oetimu: Parade Kemunafikan di Balik Seragam dan Jubah Suci

“Tak ada negara dan tentara. Tak ada Gereja dan pemimpin agama”. Begitulah cerita yang Maria peroleh dari almarhum suami dan anaknya yang telah berada di surga. Lewat mimpi Maria bertemu dengan kedua orang terkasihnya yang meninggal karena ditabrak tank tentara. Suami dan anaknya mengabarkan bahwa di surga tak ada negara, tentara, gereja, serta pemimpin agama. Orang-orang Oetimu (dok. pribadi). Maria hanya satu dari banyak nama yang tertuang dalam “Orang-orang Oetimu” karya Felix K. Nesi. Tak ada tokoh paling utama dalam buku setebal 220 halaman ini. Baik Maria, Sersan Ipi, Am Siki, Silvy, maupun Romo Yosef masing-masing menguak kemunafikan manusia. Dalam kecerdasan, kesucian, dan kepahlawanan, manusia-manusia ternyata makhluk yang bergelimang dosa. Suatu ketika usai melalui hari-hari berkabung, Maria kembali keluar rumah untuk pergi ke gereja, membeli koran, dan berbelanja makanan. Namun, di sebuah jembatan di atas sungai yang kering ia berhenti dan melompat. Tubuhnya hancur.   Ma...

Saat "Malaikat" Penjual Es Teh Membongkar Kepalsuan Penjual Agama

Pada suatu malam di negara yang warganya dikenal sangat relijius, orang-orang berkerumun di sekeliling panggung yang diyakini bisa melimpahkan banyak berkah. Ketinggian panggung itu seolah menyesuaikan kehormatan orang-orang yang menempatinya. Dan memang begitu yang lazim dan dimaklumi oleh kebanyakan warga di negara relijius ini. Jamaah pengajian berada di emperan. Duduk dengan alas seadanya. Itu tak mengapa. Sementara para penceramaah yang kadang sebenarnya tidak terlihat alim-alim amat, tapi karena personanya telah dibangun dengan sangat wangi, maka mereka dianggap suci dan memiliki kebenaran pada semua aspek, menempati panggung beralas permadani. Duduk pada bantalan empuk. Disuguhi minuman dan buah-buahan segar. Seringkali di belakangnya berdiri pengawal baik aparat maupun ormas berseragam semimiliter. Kartun sindiran buatan micecartoon.co.id (dok. pribadi). Para penceramah itu suka mengenakan jas dan aksesoris mencolok. Seakan ingin mempertegas bahwa mereka perlu tampil dan diliha...

Generasi Baru Teroris Indonesia: Muda, Galau, dan Berbahaya

Jika kami bersama nyalakan tanda bahaya/jika kami berpesta hening akan terpecah/aku dia dan mereka memang gila memang beda. Teroris penyerang Mabes Polri (dok. Ivany Atina Arbi). Saya senang sekali dengan lagu yang petikannya saya sebut di atas. Superman Is Dead dan Shaggy Dog yang membawakannya. Judulnya “Jika Kami Bersama”. Beberapa tahun lampau ketika lagu itu pertama kali diperdengarkan, banyak kaum muda segera menjadikannya sebagai lagu bersama. Dinyanyikan keras-keras maupun lirih-lirih, lagu itu tetap punya energi yang sama. Sementara pesannya sudah sangat jelas sejak awal lagu dibuka. Tersurat dalam liriknya yang mudah dicerna. Yakni tentang persatuan. Misalnya, kata-kata “nyalakan tanda bahaya” merupakan ungkapan bahwa kekuatan besar bisa diciptakan lewat persatuan. Oleh karena itu saya mohon maaf karena sekarang harus memotong atau mengambil sebagian liriknya untuk menggambarkan bagaimana fenomena teroris milenial di Indonesia. Tentu lagu ini tidak dilatarbelakangi dan juga t...

Merayakan Kebersamaan Sains dan Agama

"Beragama dengan penuh wawasan dan berpengetahuan dalam keimanan". Begitulah saya memaknai saripati buku SAINS "RELIGIUS, AGAMA "SAINTIFIK" ini. Sebab ternyata memang demikianlah seharusnya sains dan agama perlu dirayakan dalam satu pelukan atau dekapan hangat secara bersama-sama. Bukan dipertentangkan layaknya dua kubu antara yang “benar” dan “salah”. Jika agama benar, maka sains berarti kafir. Atau sebaliknya, jika sains valid, maka agama sebaiknya ditinggalkan. Bukan seperti itu. Merayakan kebersamaan sains dan agama (dok. pri). Akan tetapi fenomena pertentangan antara sains dan agama tak bisa diingkari terus ada sampai detik ini. Perdebatannya tiada henti seolah keduanya musuh bebuyutan. Ada kelompok agama yang menyerukan bahwa hanya agama yang layak dipercaya sebagai asal kebenaran dan tidak ada sumber pengetahuan selain agama. Sementara sains dianggap sebagai bentuk kekafiran yang harus dihindari. Di sisi lain, para pemuja sains bersemangat menyombongkan...