Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Ketagihan Kupat Tahu Magelang

Sesuai namanya, Kupat Tahu Magelang atau yang biasa disingkat KTM adalah olahan tahu yang disajikan bersama kupat atau ketupat. Bersamanya ditambahkan irisan kobis mentah dan tauge yang telah direndam sebentar di air panas. Taburan bawang merah goreng dan irisan daun seledri menjadi pelengkapnya. Selanjutnya semua bahan itu disiram dengan kuah manis yang segar. Kuah itu terbuat dari terdiri dari air gula merah dan kecap yang dicampur dengan dua bumbu utama yaitu   bawang putih dan kacang tanah yang diuleg kasar . Bisa juga ditambah cabai rawit jika menghendaki rasa pedas.  Tahunya adalah tahu putih yang digoreng hingga kulitnya kuning kecoklatan. Langsung disajikan ketika masih panas, tahu berukuran besar itu dipotong- menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Tekstur tahunya cukup lembut dan tidak terlalu kenyal. Meski tak berasa tapi siraman kuah manisnya bisa melengkapi. Butiran kacang tanah yang diulek kasar juga memperkaya rasa.  Melihat penampilan dan baha

Blusukan di Ubud

Ubud adalah episentrum pariwisata Bali. Konon Ubud juga merupakan cikal bakal terkenalnya Bali sebagai destinasi wisata dunia. Tak heran jika hingga kini Ubud yang hanya berupa kecamatan dan juga desa ini menjadi salah satu kawasan paling ramai dikunjungi wisatawan.  Menariknya Ubud menampilkan banyak rupa yang sama-sama menawan. Ubud memiliki panorama alam berupa hamparan sawah, perbukitan dan sungai yang menenangkan. Oleh karena itu pula Ubud menjadi tujuan utama wisatawan yang ingin menikmati ketenangan dengan bermeditasi atau yoga. Ubud juga menampilkan wajah khas Bali yang syarat tradisi dan budaya. Bangunan-bangunan rumah dengan arsitektur khas Bali berserakan di pinggi jalanannya yang macet. Upacara-upacara adat dan keagamaan juga mudah disaksikan di Ubud.  Di Ubud juga terdapat Puri atau rumah keluarga raja yang bisa dikunjungi wisatawan. Di Puri Agung Peliatan misalnya, wisatawan dapat menikmati pertunjukkan tari dan berkeliling melihat isi puri. Lain dar

Yogyakarta Istimewa: Membatik 3005 Meter

Hari Batik Nasional kembali diperingati oleh Bangsa Indonesia pada hari ini, 2 Oktober 2014. Berbagai cara pun dilakukan oleh masyarakat untuk menandai dan mengapresiasi batik. Salah satunya dengan serempak mengenakan pakaian batik untuk mengiringi aktivitas sepanjang hari ini.  Di Yogyakarta masyarakat pun memiliki cara yang istimewa untuk memperingati Hari Batik Nasional. Sebagai kota batik, Yogyakarta menggelar sebuah acara yang tak biasa dengan melibatkan ribuan pembatik dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi DIY. Bertempat di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, sebanyak 3000 pembatik pada pagi hingga siang hari ini (2/10/2014) membatik secara bersamaan pada kain sepanjang 3005 meter dan lebar 40 cm tanpa putus. Kegiatan membatik dan batik yang dihasilkanpun memecahkan rekor MURI kategori dunia untuk batik terpanjang yang dibuat secara simultan dan massal.