Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Saat Indonesia Memaksa "Roda" China Berputar, Hasilnya Juara Piala Thomas!

“Hidup seperti roda, ada masa di atas, ada pula kalanya di bawah”. Begitulah sebuah pepatah bijak mengatakan. Maknanya ialah bahwa periode kehidupan mencakup siklus keberhasilan dan kegagalan, keberuntungan dan kesialan, kesenangan dan kepedihan, kemudahan dan kesulitan, dan seterusnya. Tak mungkin manusia merasakan kesenangan terus menerus. Ada kalanya seseorang merasa sedih. Tidak akan manusia selalu berhasil dalam pencapaiannya. Ada kalanya ia menjumpai kegagalan. Indonesia merebut Piala Thomas di Aarhus, Denmark pada 17 Oktober 2021 (foto: PBSI). Pepatah tersebut juga berlaku di dunia olahraga, termasuk bulutangkis. Ada masanya timnas dan atlet bulutangkis suatu negara berada dalam periode emas. Pada masa kejayaannya banyak prestasi, gelar, dan kejuaraan penting diraih. Pebulutangkis yang sedang dalam masa emas dan performa terbaiknya bisa tak terkalahkan untuk periode yang lama atau menduduki peringkat atas selama bertahun-tahun. Begitu mudah gelar juara direngkuh. Keberuntungan s

Di Balik Lucunya Srimulat: Punya Koneksi Intelijen dan Berani Melawan PKI

Saya menyukai Srimulat sejak kecil. Layar kaca TV menjadi medium saya menyaksikan grup ini. Oleh karena itu, generasi Srimulat yang saya tahu merupakan generasi ketika Srimulat sudah memasuki industri TV. Srimulat era industri TV (foto repro/dok.pribadi). Keluarga besar kami yang banyak berasal dari Klaten dan Jawa Timur membuat saya terpengaruh dan akhirnya menyukai Srimulat. Apalagi saat mudik dan berkumpul di Klaten, tontonan Srimulat menjadi suguhan wajib di rumah kakek. Waktu itu Srimulat tayang berulang kali sepanjang hari selama libur lebaran. Nonton bersama menjadi salah satu kegiatan utama kami ketika berkumpul. Barangkali karena pendiri Srimulat, yakni Raden Ayu Srimulat lahir di Klaten sehingga keluarga kami menyenangi grup lawak ini. Semacam ada ikatan batin atau kebanggaan sebagai sesama orang berdarah Klaten.  *** Pada masa jayanya anggota Srimulat mencapai 100 orang. Bahkan, sepanjang  sejarahnya dari awal berdiri sebagai kelompok kesenian hingga menjadi grup lawak era i