Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Trans Jogja dan Penumpang Difabel

Akses terhadap pelayanan publik seperti transportasi adalah sesuatu yang selalu diharapkan oleh para penyandang cacat atau  difabilitas. Bukan rahasia lagi jika hingga kini kaum difabel masih sering mengalami kesulitan dalam menikmati pelayanan publik yang semestinya mereka dapatkan secara baik dan setara seperti warga lainnya. Sejumlah   fasilitas publik   di negeri ini disediakan tanpa memperhatikan kebutuhan kaum difabel secara utuh. Oleh karena itu setiap upaya untuk mewujudkan kemudahan penggunaan fasilitas publik bagi para penyandang cacat perlu didukung dan diapresiasi.   Pak Ketut (baju hijau), petugas perjalanan Bus Trans Jogja memandu penumpang tuna netra keluar dari bus menuju halte. Suatu hari saya menumpang bus Trans Jogja yang berangkat dari terminal Giwangan, Yogyakarta. Suasana saat itu tak terlalu sesak dan saya   memilih duduk di baris kursi   yang berhadapan dengan pintu. Belum lama melaju, Trans Jogja sampai di sebuah halte dan berhenti untuk m

Jokowi, KAHITNA, dan Syukuran Kebahagiaan

“ Gila, Jkw lewat sama Kahitna!”. Begitulah komentar seorang rekan saat mengetahui saya meninggalkan undangan dari Sekretariat Negara untuk makan bersama Presiden Jokowi pada 12 Desember 2015. Pada hari itu Presiden mengundang 100 orang dari beragam latar belakang ke Istana Negara. Sementara itu, di hari yang sama pula KAHITNA menjadi bintang utama di Konser Sepenuh Cinta. Beberapa yang lain juga  berkomentar tentang   pilihan saya menonton konser dibanding bertemu dengan Presiden, sebuah kesempatan langka apalagi diundang khusus sambil makan bersama. Tentu saja saya merasa bangga dan senang bukan kepalang. Saat pagi hari mendapat telepon dari Jakarta perihal undangan tersebut saya pun terkejut dan berterima kasih. Namun di akhir perbincangan saya memohon maaf dan izin agar digantikan. Memilih duduk di depan panggung KAHITNA adalah keputusan saya. Ini mungkin salah satu pilihan besar dalam hidup saya. Saya senang melakukannya. Sama halnya jikapun saya akhirnya memilih