Beberapa waktu lalu saya menyaksikan pembuatan peyek kacang langsung dari pawon. “Pawon” adalah istilah Jawa untuk dapur. Pawon juga berarti tungku memasak yang terbuat dari susunan batu bata dan tanah liat. Di atas tungku memanjang yang sudah berwarna hitam akibat pembakaran terdapat sebuah wajan yang tak kalah legam. Di dalamnya minyak panas tak henti menggoreng adonan peyek yang dibentuk memanjang. Sang pembuatnya yang sudah berusia lanjut sesekali memasukkan bambu dan kayu bakar ke dalam tungku untuk mempertahankan panas api. Adonan peyek kacang ternyata cukup sederhana. Tepung beras dicampur dengan garam, ketumbar dan bawang putih yang dihaluskan. Campuran tersebut diaduk hingga rata lalu ke dalamnya dimasukkan irisan kacang tanah. Kadang ditambahkan irisan daun jeruk, daun kucai atau kunyit untuk menambah aroma dan rasa. Tapi kali ini peyek kacang yang dibuat lebih “original” tidak menggunakan ketiga tambahan tersebut. Untuk tepung beras, beberapa
di sini dan di ujung jalan itu