Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Selamat Ulang Tahun, Cinta!

Sekarang, 24 Juni merupakan hari yang penuh arti. Hari ini pula saya melepas salah satu kepunyaan yang memiliki makna mendalam di hati. Cantik! Sungguh aku sayang kamu (dok. pri). Kepada seorang teman sore tadi saya menyerahkan sebuah laptop Presario yang sudah lama mati. Beberapa tahun lalu pada saat motherboard-nya divonis rusak, laptop ini sebenarnya masih mungkin diselamatkan. Saat itu di sebuah tempat perbaikan laptop yang cukup terkenal, tapi saya tak merekomendasikannya, sang teknisi mengatakan laptop ini bisa diperbaiki dengan biaya setidaknya 1,5 juta rupiah. Namun, ada catatannya. Yakni kemungkinan laptop itu bisa sembuh hanya 50%. Menimbang peluang yang hanya separuh dan nilai uang yang perlu dikeluarkan, saya enggan bertaruh. Dengan berat saya memilih mengakhiri kisahnya. Saya putuskan untuk tak memperbaikinya dan hanya meminta agar hardisknya dicabut sehingga saya bisa tetap memiliki segala data di dalamnya. Tentu saja bersama hardisk tersebut telah terekam b

Gudeg Mbah Sudarmi, Teladan di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir menuntut semua orang untuk segera beradaptasi. Protokol kesehatan wajib dipatuhi. Selain untuk untuk kembali menggerakkan roda ekonomi, juga agar semua bisa lebih terlindungi. Mbah Darmi atau Sudarmi menjajakan gudeg dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa masker dan face shield (dok. pri). Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Sudarmi atau Mbah Darmi. Sebagaimana kebanyakan orang, nenek 63 tahun ini tak pernah menyangka akan menemui masa pandemi hebat dalam hidupnya. Puluhan tahun menjajakan gudeg Mbah Darmi sudah menyaksikan banyak perubahan. Akan tetapi baru kali ini ia merasakan perubahan yang begitu besar dan cepat. Pada awal Korona mewabah di Indonesia Mbah Darmi terpaksa berhenti berjualan selama hampir 2 pekan akibat sepinya pembeli. Setelah itu ia kembali menjajakan gudeh di Jalan Urip Sumaharjo, Kota Yogyakarta, tepat di sisi timur Hotel Tickle atau di sisi utara auditorium Lemb

Pancasila Mengatasi Ideologi Agama

Hari ini kita memperingati kembali lahirnya Pancasila. Seperti diketahui bersama kelahiran Pancasila tak bisa dipisahkan dari sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 di mana ada sekitar 39 pembicara yang menyampaikan gagasan dan konsep dasar negara Indonesia merdeka. Salah satunya ialah Ir. Soekarno. Garuda Pancasila (foto: kompas.com). Ada pidato menarik dari Soekarno yang disampaikan dalam sidang 1 Juni 1945 tersebut. Berikut potongannya: “Kita bersama-sama mencari persatuan Philosophische grandslag, mencari satu ‘Weltanshauung’ yang kita semua setuju. Saya katakan lagi setuju! Yang Saudara Yamin setujui, yang Ki Bagoes setujui, yang Ki Hadjar setujui, yang saudara Sanoesi setujui, yang saudara Abikoesno setujui,  yang saudara Lim Koen Hian, pendeknya kita semua mencari satu modus”. Itulah sepenggal momen lahirnya Pancasila. Bukan proses yang pendek dan sederhana karena Soekarno sejak lama telah menggali, merintis, dan melakukan sintesis terhadap nilai-nilai dasar bangsa Indon