Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pria Baik-Baik

10 Ciri Pria Baik-Baik (bagian dua)

Ide untuk melanjutkan sekuel Pria Baik-Baik sebenarnya sudah muncul semenjak 10 Ciri Pria Baik-Baik bagian satu menembus 200 pembaca bulan lalu. Namun untuk menerbitkan bagian dua ini butuh riset dan verifikasi yang selektif. Maka untuk mengisi saat jeda tersebut dimunculkan dua cerita serupa namun terpisah dari PBB edisi satu yakni : Pria Baik-Baik Tidak Makan Nasi dan Menu Puasa Untuk Pria Baik-Baik. Sebuah peristiwa harus diceritakan. Dan sebuah cerita harus dituliskan. Semalam kemarin saya terkejut mengetahui munculnya sebuah grup bernama Pria Baik-Baik di facebook. Apa ???. Ada Grup Pria Baik-Baik ??. Iya, saya pun merasa kaget. Dan sedari sekarang saya sampaikan bahwa grup tersebut tidak berafiliasi dengan tulisan ini, apalagi kepanjangan tangan blog ini. 100% BUKAN. Penasaran saya pun menyempatkan melihat isi dalamnya. HANYA MELIHAT, TIDAK IKUT BERGABUNG. Anggotanya kalau tidak salah sudah mencapai 70 orang. Dan yang membuat saya garuk-garuk kepala adalah nama-nam...

Menu Puasa Untuk Pria Baik-Baik

Salah satu atribut yang melekat pada Pria Baik-Baik adalah perihal selera makanannya. Mereka bukan omnivora yang menggemari semua jenis hidangan. Tapi mereka juga bukan pemilih yang hanya menyantap satu jenis olahan saja. Meskipun demikian Pria Baik-Baik biasanya kritis terhadap masakan dan rewel di dapur hingga sering turun tangan sendiri menyediakan dan menentukan apa yang hendak dimakannya. Seperti dijelaskan di tulisan sebelumnya (Pria Baik-Baik bagian I) bahwa mereka tidak suka dengan fastfood apalagi dari gerai makanan franchise asing. Sebaliknya jenis makanan “rumahan” menjadi kegemarannya sepanjang hari tak terkecuali di bulan Ramadhan ini. Nah, ini beberapa menu berbuka yang menjadi kesukaan mereka. Green Soup with Love Entah Apa Es Entah Apa Buah Segar Tahu Sumedang | cemilang favorit Sebaliknya, Pria Baik-Baik kurang menyukai hidangan semacam ini : Lalu di mana nasi ?. Apa tidak makan nasi ?. Entahlah, tapi mereka cenderung t...

Maaf, Pria Baik-Baik Tidak Pakai Parfum

Sore ini, 11 April 2012, baru saja beberapa menit sebelum kalimat pertama ini ditulis, saya baru saya dikejutkan oleh sebuah ketukan di pintu kamar saya. Suara perempuan. Duh !. Dari ini saja perasaan saya sudah tak enak. Sebagai Pria Baik-Baik saya menolak tamu wanita yang datang mengunjungi kamar saya, tentu saja kecuali Ibu dan saudara saya. Tapi bukan itu saja yang jadi pikiran. Bagaimana bisa ada wanita masuk sampai menuju kamar saya ??. Kalau dia seorang fans tentu tak mungkin. (Maksudnya tak mungkin saya punya fans). Dengan tanda tanya saya beranjak membuka pintu. Dan kekhawatiran saya terbukti. Malah semakin kaget karena ada 2 orang wanita di muka pintu saya. Keduanya membawa tas. Dan tanpa tunggu waktu lama salah satunya langsung membuka percakapan. “Maaf mas, bisa ganggu sebentar. Jangan takut, kami hanya ingin menawarkan produk”. Jangan takut ??. Rupanya wanita-wanita itu sadar diri kalau mereka sudah masuk rumah orang tanpa izin dan basa-basi. Saya tidak takut, tap...

Pria Baik-Baik Tidak Makan Pedas & Manis

Sebagai orang yang tidak menyukai masakan dengan cita rasa pedas saya telah lama bermasalah dengan urusan menu makan. Bahkan ketika harus tinggal bersama orang tua semenjak kecil hingga SMA, saya pun sampai mencoba berkompromi untuk menyesuikan selera makan anggota keluarga yang lain. Namun kompromi itu tak seratus persen berhasil. Selera ibu hingga adik perempuan saya yang gemar masakan pedas membuat saya sering malas makan. Meski ibu pada juga sering memasak berbagai macam menu lain, seperti sop atau sayur asem kesukaan saya, pada akhirnya saya tetap menjadi anggota keluarga dengan jadwal makan paling kacau selain ibu. Hingga akhirnya tak heran jika saya dan ibu sama-sama memiliki penyakit gangguan lambung yang kronis. Bedanya ibu mengalami gangguang lambung dan harus beberapa kali opname karena kesukaannya dengan masakan pedas, sementara saya mengalaminya karena sering malas makan. Sering jika di rumah saya memilih untuk menyediakan masakan ala kadarnya untuk saya sendiri. Ya...