Kota Surakarta atau Solo lebih dari sekadar wisata kuliner. Bicara tentang Solo juga bicara tentang api kreativitas yang senantiasa dijaga tetap menyala di segala tempat. Tak hanya hadir di dalam ruang-ruang galeri elit, kreativitas juga hidup di gang-gang pemukiman dan di pinggir jalan. Berfoto bersama mural di koridor "Gatsu" Kota Surakarta (dok. pri). Koridor kawasan pertokoan di Jalan Gatot Subroto itu panjangnya hanya sekitar 400 meter. Namun, deretan tempat usaha tersebut mampu memikat banyak mata. Tidak hanya menonjolkan bisnis, koridor ini juga berfungsi rangkap sebagai kanvas seni. Sejak akhir 2017 aneka mural menghiasi dinding-dinding dan pintu bangunan di sepanjang koridor. Dibuat oleh sekitar 100 seniman, mural-mural tersebut merupakan bagian dari kampanye “Solo is Solo” yang dikerjakan menjelang peringatan Sumpah Pemuda. Oleh karena itu, salah satu mural yang mencolok adalah mural Mohammad Yamin, tokoh penting di balik Sumpah Pemuda
di sini dan di ujung jalan itu