Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Pakai Batik Keren, Bukti Ferdy Sambo Sangat Cinta Tanah Air

Kamu adalah apa yang kamu pakai.   Sudah lama kita mengenal pepatah bijak di atas. Terutama untuk menerangkan bahwa busana atau pakaian yang dikenakan seseorang mencerminkan pemakainya. Ferdy Sambo dengan batiknya yang keren di pengadilan (foto: liputan6.com). Walau ada pula pepatah yang menyarankan agar kita tidak menilai seseorang dari sampulnya, tapi pakaian seringkali secara akurat menjelaskan karakter, prinsip, atau kepribadian seseorang. Kita juga sering sengaja memilih pakaian tertentu sebagai pembawa pesan tentang nilai dan pemikiran yang ingin kita sampaikan. Misal, mengenakan pakaian serba hitam atau gelap ke acara pemakaman menandakan kita sedang merasakan kesedihan. Menggunakan baju penuh warna ke acara reuni mengandung makna bahwa kita sedang bahagia. Begitu pula orang yang setiap hari suka mengenakan pakaian kasual kemungkinan besar merepresentasikan karakter pemakainya yang santai dan luwes. Selain itu, pakaian atau busana tertentu juga sering dipilih karena pemakainya i

Sepak Bola Mati di Indonesia

Hitam, pekat, dan berdarah. Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 (foto: kompas.com/Suci Rahayu). Wajah-wajah beringas menyerbu lapangan. Jiwa-jiwa yang dikuasai amarah memburu pelampiasan. Tak terima tim yang didukung mengalami kekalahan. Polisi-polisi mencoba menahan kekacauan. Gas air mata dikeluarkan. Berharap yang beringas bisa dikendalikan. Namun, stadion yang kurang memenuhi standar keselamatan akhirnya berubah menjadi gelanggang menakutkan. Nyawa berjatuhan dari sebuah pertandingan di liga yang tak seberapa kualitasnya. Kanjurahan, 1 Oktober 2022. Dunia mencatat nama Indonesia ke daftar pencetak tragedi berdarah paling kelam dan memilukan sejak olahraga ini dimainkan umat manusia manusia.  Jumlah korbannya terbesar kedua dalam sejarah tragis sepak bola dunia. Sebanyak 182 orang tewas usai kerusuhan suporter pada akhir derby Arema melawan Persebaya. Di antara korban termasuk anak-anak dan aparat polisi. Entah bagaimana menulis dan menceritakan semua ini. In