Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Nh. Dini

Timnas "Garuda Bule", Jangan Biarkan Seperti Annelies dan Elisa

Beberapa hari belakangan saya mencoba membaca ulang salah satu karya termasyhur Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia. Sudah lumayan lama sejak pertama kali membacanya beberapa tahun silam saat kuliah.   Walau bukan koleksi favorit nomor satu, kisah Minke dan Annelies telah memberikan salah satu pengalaman membaca paling kaya dan mendalam bagi saya.   Timnas Indonesia (foto: pssi.org). Sejujurnya saya menyukai Bumi Manusia karena sosok Annelies. Itu sebabnya saya sangat antusias saat membaca sepertiga bagian awal cerita Bumi Manusia. Bukan berarti dua pertiga isi lainnya tidak mengesankan. Namun, pada sepertiga awal itulah sosok Annelies bisa dijumpai dengan penggambaran yang kuat dan hidup.   Annelies lahir dari rahim seorang ibu yang pribumi. Berayahkan orang Eropa. Fakta bahwa ibunya, Nyai Ontosoroh, hanya seorang gundik tak membuat Annelies tumbuh sebagai gadis yang rendah diri. Keistimewaan sebagai keturunan Eropa melekat padanya. Didikan yang kuat dari Nyai Ontosoroh ...

Warisan Kenangan pada Buku Bekas dan Lawas

Buku bekas bukan barang sembarangan. Setiap mendapat buku bekas dan lawas, saya menanti penuh penasaran. Warisan kenangan apa yang akan saya dapatkan? "Pada Sebuah Kapal" karya Nh. Dini. Buku lawas ini sudah berumur hampir 50 tahun (dok.pribadi). S aya sedang sangat senang memandangi sebuah buku. Hanya memandangi tanpa membaca isinya. Sebab cerita di dalamnya sudah lama saya lahap. Meski dari cover yang berbeda, tapi sama judulnya. Buku yang saya maksud ialah Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini yang merupakan edisi klasik. Yakni yang diterbitkan pertama kali oleh Pustaka Jaya pada tahun 1973-1979. Sudah tentu kenampakkannya penuh dengan kelawasan. Cover, kertas halaman, dan cetakan-cetakan di atasnya bernuansa jadul. Ilustrasi covernya unik sekali. Seperti goresan cat air yang membentuk wujud tertentu serupa wanita dan layar sebuah kapal. Aroma kertasnya menyengat seolah telah memerangkap banyak debu, udara dan kelembaban yang melingkunginya selama 50 tahun. Sedangkan pada jilid...

Larut dalam Imajinasi Sampul-sampul Klasik Nh. Dini

Sekarang saya sedang mendedikasikan sebagian waktu untuk membaca beberapa buku.   Di antara judul-judul yang saya baca ialah karya Nh. Dini: “Langit dan Bumi Sahabat Kami” serta “Tanah Baru Tanah Air Kedua”.   Dua judul itu saya punyai dalam dua versi sampul dari dua penerbit berbeda.   Sebelumnya saya telah membaca “Langit dan Bumi Sahabat Kami” yang diterbitkan oleh Gramedia. Kali ini saya memilih bernostalgia dengan sampul yang lebih lawas terbitan Pustaka Jaya. Sedangkan “Tanah Baru Tanah Air Kedua” terbitan Pustaka Jaya merupakan “reborn” dari “Orang-orang Tran” terbitan Sinar Harapan. Buku-buku karya Nh. Dini dengan sampulnya yang cantik (dok.pribadi). Saya punya alasan khusus untuk memilih membaca kembali karya Nh. Dini tersebut. Selain ceritanya saya sukai, juga karena ilustrasi sampulnya yang memikat. Meski diterbitkan oleh dua penerbit berbeda, masing-masing sampul menurut saya tetap akurat mewakili cerita yang Nh. Dini tulis di dalamnya. Menyandingkan samp...