Awalnya saya merasa ketidakpuasan membaca sebuah kumpulan tweet dikarenakan ekspektasi saya yang terlanjur berharap akan isinya. Tapi saya bertanya lagi, saya bahkan membelinya tanpa membayangkan akan seperti apa isinya. Atau mungkin karena selera buku saya tidak sesuai dengan genre buku kumpulan tweet ?. Saya bahkan tidak memiliki selera tertentu dalam membaca. Saya mengkoleksi novel Mira W., buku sasta Rendra, tulisan Amien Rais hingga kumpulan cerpen Kompas. Tapi ketika saya meminta seorang teman untuk ikut membaca buku yang baru saya beli itu, ternyata responnya tak jauh beda dengan saya. Setelah membaca teman saya berkata : “buku opo iki ? mending ngeprint soko twitter langsung” . Akhirnya saya merasa bahwa buku yang berisi kumpulan tweet yang baru saya beli memang mengecewakan. Tapi apa saya menyesal membelinya ?. Tidak. Setidaknya saya jadi bisa membandingkan bagaimana sebuah buku yang menurut saya bergizi dan mana yang menurut saya cukup dibaca sekali. Ide apa yang
di sini dan di ujung jalan itu