Sesuatu yang ditunggu akhirnya datang juga. Kamis sore kemarin sebuah paket saya dapati tergeletak di atas keset di muka pintu. Terbungkus kertas coklat berlapis lakban di setiap pinggirannya. Isinya buku Pramoedya Ananta Toer edisi peringatan seabad yang saya pesan secara daring beberapa minggu lalu. Saya memesan empat judul, tapi sengaja dari toko-toko yang berbeda termasuk Gramedia dan Togamas. Buku yang saya pesan dari Gramedia tiba lebih dulu. Malam harinya paket saya buka dan beginilah wujud buku yang dicetak ulang khusus untuk memperingati 100 tahun sang penulis besar. Biru yang Bijaksana Sebelumnya telah diumumkan bahwa tetralogi Buru akan kembali dengan cover yang seragam berlatar warna biru benderang. Melihat bocoran desainnya, banyak orang mengidentikannya dengan “biru resisten” simbol perlawanan sekaligus biru “peringatan darurat”. Namun, biru yang hadir ternyata lebih tua. Semua sisi cover, termasuk sisi dalamnya berlapis biru yang sama. Biru yang kalem ini ku...
di sini dan di ujung jalan itu