Langsung ke konten utama

Imaji di Stasiun Kereta Api


Menunggu memang sering membosankan. Tak terkecuali menunggu kereta api. Beruntung saat ini di hari biasa kereta api jarang mengalami keterlambatan kecuali jika terjadi kerusakan gerbong atau insiden selama perjalanan. Namun hal itu bukanlah jaminan menanti kereta di stasiun bebas dari rasa bosan. Bagi mereka yang sedang diburu waktu dan rindu, berharap kereta segera tiba seperti ingin mengedipkan mata lalu saat membuka kereta sudah tiba. Apalagi bagi raga yang sudah lelah dan ingin segera sampai di rumah, setengah jam menanti kereta tiba seperti rentang waktu yang sangat lama.
 
Salah satu cara paling asyik untuk mengusir bosan saat menanti kereta tiba adalah dengan menikmati suasana. Stasiun adalah tempat yang tak pernah jeda menghadirkan cerita. Jika mau mengamati, stasiun kereta api adalah tempat di mana banyak imaji tersaji. Apalagi bagi mereka yang gemar mengambil gambar. Apapun yang dilihat itulah yang dinikamti. Dan menikmati suasana, bentuk serta keindahan bangunan stasiun bisa adalah sesuatu mengasyikkan. Rangkaian gerbong yang berjalan pelan memasuki stasiun, lintasan rel yang rapi, lurus hingga melengkung di kejauhan dipadu dengan bentangan atap peron adalah suguhan eksotis yang mampu mengusir bosan selama di stasiun. 
Hal yang menyenangkan adalah hampir setiap stasiun besar di Indonesia memiliki keunikan bentuk meski strukturnya tampak serupa. Oleh sebab itu menikmati imaji di stasiun kereta api bisa menjadi pengisi waktu, pengusir bosan sekaligus sarana rekreasi sembari menanti kereta tiba.




Stasiun Kereta Api, di tempat ini setiap hari ratusan hingga ribuan orang datang dan pergi. Kebanyakan dari mereka melaluinya begitu saja. Padahal ada banyak imaji yang cantik dan eksotik di sana.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MILO CUBE, Cukup Dibeli Sekali Kemudian Lupakan

Alkisah, gara-gara “salah pergaulan" saya dibuat penasaran dengan Milo Cube. Akhirnya saya ikutan-ikutan membeli Milo bentuk kekinian tersebut.   Milo Cube (dok. pri). Oleh karena agak sulit menemukannya di swalayan dan supermarket, saya memesannya melalui sebuah marketplace online . Di berbagai toko online Milo Cube dijual dengan harga bervariasi untuk varian isi 50 cube dan 100 cube. Varian yang berisi 100 cube yang saya beli rentang harganya Rp65.000-85.000.   Pada hari ketiga setelah memesan, Milo Cube akhirnya tiba di tangan saya. Saat membuka bungkusnya saya langsung berjumpa dengan 100 kotak mungil dengan bungkus kertas hijau bertuliskan “MILO” dan “ENERGY CUBE”. Ukurannya benar-benar kecil. Satu cube beratnya hanya 2,75 gram, sehingga totalnya 275 gram.   Milo Cube yang sedang digandrungi saat ini (dok. pri). "Milo Kotak", begitu kira-kira terjemahan bebas Milo Cube (dok. pri). Tiba saatnya unboxing . Milo Cube ini berupa bubu

Berjuta Rasanya, tak seperti judulnya

“..bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu..” 14 Mei lalu saya mengunjungi toko buku langganan di daerah Gejayan, Yogyakarta. Setiba di sana hal yang pertama saya cari adalah majalah musik Rolling Stone terbaru. Namun setelah hampir lima belas menit mencarinya di bagian majalah saya tak kunjung mendapatinya. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri puluhan meja dan rak lainnya. Jelang malam saya membuka tas dan mengeluarkan sebuah buku dari sana. Bersampul depan putih dengan hiasan pohon berdaun “jantung”. Sampul belakang berwarna ungu dengan beberapa tulisan testimoni dari sejumlah orang. Kembali ke sampul depan, di atas pohon tertulis sebuah frase yang menjadi judul buku itu. Ditulis dengan warna ungu berbunyi Berjuta Rasanya . Di atasnya lagi huruf dengan warna yang sama merangkai kata TERE LIYE . Berjuta Rasanya, karya terbaru dari penulis Tere Liye menjadi buk

SUPERSEMAR, Kudeta Paling Canggih dan Keji oleh Soeharto

Runtuhnya orde baru pada 1998 telah membuka gerbang penelusuran sejarah Indonesia secara lebih terang. Pengungkapan fakta sejarah yang selama puluhan tahun ditutupi dan dimanipulasi oleh Soeharto gencar dilakukan. Para sejarawan, peneliti, saksi sejarah , hingga media bekerja keras meluruskan narasi sejarah yang sebelumnya dikuasai dan dikendalikan oleh rezim orde baru yang otoriter. Sampul depan "Supersemar" yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas (dok. pri). Salah satu peristiwa penting yang terungkap secara lebih terang ialah Surat Perintah Sebelas Maret 1966 atau “Supersemar”. Walau beberapa hal tentang Supersemar masih menjadi misteri, fakta-fakta Supersemar kini terangkai dalam narasi yang lebih mendekati sebenarnya dibanding narasi versi orde baru. Malam 11 Maret Memanfaatkan kecerdikannya sebagai ahli strategi militer, Soeharto merancang kudeta paling canggih dan keji. Ia diyakini mulai menjalankan strategi kudeta lewat peristiwa G30S-PKI. Penelusuran sejarah pasca orde