Rumah-rumah dalam foto pada tulisan ini
berada di Kampung Code Utara yang terletak di Kotabaru, Gondokusuman, Kota
Yogyakarta. Kampung ini berada 200 meter di timur Tugu Yogyakarta, tepatnya di
bawah jembatan Gondolayu yang menghubungkan ruas Jalan Jendral Sudirman sisi Gramedia
dengan sisi Hotel Santika Premiere.
Kampung Code bagian utara sedang mencuri
perhatian publik karena mendadak berubah menjadi “Kampung Berwarna”. Kampung ini
memang kurang terlihat dari Jalan Jendral Sudirman karena berada di bawah
jembatan. Beberapa rumah yang bertingkat pun tingginya masih lebih rendah
dibanding pagar jembatan.
Namun, jika dari sisi selatan jembatan akan
terlihat jelas puluhan rumah yang penuh
warna. Seluruh bagian rumah termasuk dinding, pintu, jendela hingga atapnya
dicat dengan warna merah, biru, kuning dan putih.
Pola pengecatan yang asimetris dan susunan
rumah yang dindingnya berhimpitan nyaris tanpa sekat membuat wajah kampung ini
terlihat unik jika dilihat dari atas jembatan. Lubang-lubang jendela yang
berukuran kecil, kabel-kabel yang melintang di sejumlah sisi dan beberapa tiang
antena TV, menambah komposisi visual Kampung Berwarna.
Rumah-rumah penuh warna tersebut adalah
bagian dari pemukiman padat dan kumuh yang
berderet di sepanjang Sungai Code. Memang tidak semua rumah di kampung
ini terlihat kumuh. Namun melihat keberadaanya di bantaran sungai yang berair
keruh, kesan kumuh pun tak dapat dihindari.
Meski fasad luarnya telah disulap penuh
warna, namun bentuk rumah-rumah itu masih terlihat jelas. Rumah-rumah yang
berdiri sebagian besar berukuran kecil dan beratap rendah. Banyak di antara
rumah-rumah tersebut berdinding kayu dan anyaman bambu. Dinding antar rumah pun
terlihat berhimpitan bahkan menempel satu sama lain. Tak sedikit pula rumah yang
disusun bertingkat seadanya.
Seperti kota-kota besar lainnya, Yogyakarta
memang tak bebas dari kawasan kumuh yang berkembang sebagai pemukiman padat. Menurut
data Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Provinsi
DIY, ada 278,7 hektar kawasan kumuh di Kota Yogyakarta atau 69% dari total kawasan
kumuh di DIY. Luas kawasan kumuh tersebut sama dengan 8,17% luas wilayah Kota Yogyakarta.
Inilah yang membuat Kota Yogyakarta menyandang gelar sebagai daerah paling
kumuh di Provinsi DIY.
klik di sini untuk melihat video Kampung Berwarna.
Ini jadi berwarna gini bagian dari CSR nya perusahaan cat itu ya? Kok mendadak aku lihat ada tempat buat selfie dari perusahaan cat di sisi barat jembatan Gondolayu?
BalasHapusitu sepertinya menyusul, yg ada sejak awal malah balon rokok di atas kampung, makanya nggak saya foto balonnya. Tapi menurut kabar ini dibiayai oleh Pemkot, entah sumber dayanya CSR atau bukan
Hapus