Baru saja pulang dari supermarket. Tujuan awalnya adalah beli obat ke apotek, hari ini agak demam. Tapi entah kenapa tiba-tiba belok arah dan masuk ke supermarket. Di dalam saya merasa ada yang salah tapi gagal mengingat kalauseharusnya ke apotek. Sebabnya di dalam supermarket pengeras suara mengalunkan lagu kesukaan saya. Mungkin pengelola tahu saya yang datang belanja malam ini lalu sehingga memutarkan Andai Dia Tahu. Selanjutnya layaknya orang belanja, saya mengambil keranjang lalu menyusur lorong singgah ke beberapa rak sambil ikut bergumam menirukan lirik lagu manis itu. Satu demi satu barang saya ambil termasuk susu. Selanjutnya menuju freezer, spontan mengambil sebuah wadah kecil berisi sayuran padahal tak pernah ada niat sekalipun belanja sayuran. Tapi akhirnya sayuran itu masuk juga ke keranjang. Pulang dari supermarket saya baru ingat kalau tempat yang seharusnya saya datangi adalah apotek dan obat adalah yang harus saya beli. Tapi hari sudah malam, sudah jamnya tidur dan tak tahu esok sayuran ini akan saya masak apa.
“Jokowi itu China, nama aslinya Wie Jo Koh. Dia juga kafir, waktu lahir nama Kristen-nya Herberthus”
Narasi tersebut barangkali masuk dalam jajaran hoaks paling keren abad ini. Dalam kitab besar “hoaks-mania", narasi itu mungkin dijumpai di kategori “paket hoaks premium” karena sasarannya tokoh besar dan terbukti memiliki dampak yang luas serta dahsyat. Banyak orang mempercayainya sampai ke dalam lubuk hati. Meski kemudian terbukti kebohongannya, tapi tetap diyakini: pokoknya Jokowi itu China kafir! Begitulah, hari demi hari kita semakin sering menjumpai aneka rupa orang dengan tampang yang mengesankan malasnya mereka membaca. Kepada dunia mereka konsisten memamerkan kebodohan.
Perlu digarisbawahi bahwa kebodohan diam-diam menular seperti virus yang bisa menjangkiti tubuh manusia. Abang ojek, penjual sayur, buruh pabrik, hingga orang-orang sebenarnya berilmu seperti mahasiswa, aktivis pemuda, guru, dokter, doktor, artis, bekas artis, dan ustad bisa dijangkiti kebodohan. Pendek kata …
Narasi tersebut barangkali masuk dalam jajaran hoaks paling keren abad ini. Dalam kitab besar “hoaks-mania", narasi itu mungkin dijumpai di kategori “paket hoaks premium” karena sasarannya tokoh besar dan terbukti memiliki dampak yang luas serta dahsyat. Banyak orang mempercayainya sampai ke dalam lubuk hati. Meski kemudian terbukti kebohongannya, tapi tetap diyakini: pokoknya Jokowi itu China kafir! Begitulah, hari demi hari kita semakin sering menjumpai aneka rupa orang dengan tampang yang mengesankan malasnya mereka membaca. Kepada dunia mereka konsisten memamerkan kebodohan.
Perlu digarisbawahi bahwa kebodohan diam-diam menular seperti virus yang bisa menjangkiti tubuh manusia. Abang ojek, penjual sayur, buruh pabrik, hingga orang-orang sebenarnya berilmu seperti mahasiswa, aktivis pemuda, guru, dokter, doktor, artis, bekas artis, dan ustad bisa dijangkiti kebodohan. Pendek kata …
Komentar
Posting Komentar