Saya hanya bisa setengah memeluk sambil
tersenyum ketika seorang sahabat datang beberapa waktu lalu dan berkata : “Kamu benar, Ndra..”.
Tapi sesaat setelah ia pergi, mata ini
diam-diam berkaca-kaca, ada iba sekaligus doa untuknya.
Jangan merasa kau telah dibuang, teman. Meski kamu sudah membuktikan sendiri jika hidup ini bukan hanya
masalah mempercayai, tapi juga menerima. Sekuat apapun keyakinanmu pada
seseorang, pada akhirnya kita hanya sedang menjalankan suratan Tuhan, kau pasti
tahu itu. Seberapapun besar cintamu pada sesama, pada akhirnya jalan hidup kita
masing-masing sudah digariskan Tuhan. Maaf jika dulu aku sering tersenyum dan
tertawa setiap kali mendengar ceritamu, itu bukan senyuman mencibir, itu adalah
jawabanku untuk setiap keluh yang kau kesahkan dulu. Bukan perkataanku yang
benar, tapi suratan yang sudah menunjukkan jawabannya untukmu.
Teman, kau salah jika menganggap dirimu
terbuang. Kau jelas harus bersyukur karena mendapatkan ucapan perpisahan
terindah itu. Itu tandanya kau sangat berarti. Sementara banyak perpisahan yang terjadi dengan seribu tanya yang
tak terjawab bahkan tanpa salam terakhir sekalipun. Itu yang membuatku
tersenyum kemarin, kau tidak dibuang teman.
Kita hanya manusia yang
berusaha sebaik mungkin menjalani suratan dan menempuh jalan yang sudah
dtentukan. Kita tak boleh egois memaksakan suratan untuk selalu menuliskan nama
kita ada di sana. Kita sudah dewasa, bukan waktunya lagi bertanya “mengapa ?”.
Kenyataan yang ada sudah menjawabnya, apapun rahasia di baliknya.
Komentar
Posting Komentar