Langsung ke konten utama

selamat ulang tahun

Selamat pagi,
Andai bisa bercerita pada apa saja, mungkin tak perlu ada tulisan tak berarti ini.

Maaf jika suudzon, tapi ini pernah saya rasakan. Jika dulu caramu pergi karena menganggap laki-laki ini akan memberatkan hari-hari mu bersamanya, akan meminta beberapa hari untuk mengejar penjelasan, kamu keliru. Laki-laki ini tahu diri di mana dia harus berdiri. 

Tak ada alasan yang harus saya pelihara untuk sebuah penjelasan. Kita sudah sama-sama dewasa, sama-sama belajar tentang menghargai hati dan ketulusan, bukan ?. Jujur saja, cara mu dulu jauh lebih tidak mengenakkan. 

Saya bisa memahami sebuah perasaan yang mendua, mentiga dan seterusnya, namun jika itu selalu saya jumpai dari seorang Dini, saya tak ingin cerita-cerita semacam ini yang berulang. Kamu pasti tahu. Dan kini semua bukan masalah lagi.

Kita sudah sama-sama dewasa, bukan saatnya lagi bertanya alasan dan mempermasalahkan "mengapa ?". Jadi tak usah khawatir jika 5 atau 10 tahun lagi bertemu laki-laki ini, sapalah dia jika memang perlu menyapa, ia akan menganggukan kepalanya tanpa sisa pertanyaan-pertanyaan yang lain. Tapi jika memang tidak akan pernah ada lagi pertemuan dalam suratan hidup kita masing-masing, maka itu juga bagian sebuah ketentuan. 

Tak ada yang kebetulan di dunia ini, semua adalah ketentuan dari pilihan yang kita tentukan sendiri. Ketika saya pernah mengagumi seorang wanita apapun kondisinya, tapi selalu salah menduga, ia sukar ditebak hatinya dan ternyata memang bukan di sini yang bisa memahami dan membaca hatinya. 

Selamat Ulang Tahun. Selamat untuk semua kebahagiaan yang saya yakin satu persatu sudah kamu dapatkan, kamu selalu bisa melakukannya. Selamat untuk seluruh harapan kebaikan yang kamu ingini untuk diri sendiri dan orang-orang di sisimu. Selamat untuk segenap mimpi hebat yang dulu pernah saya dengar yang kini mungkin satu persatu sudah kamu wujudkan di sana, di manapun yang saya tak tahu, dengan siapapun. Semoga Allah selalu membekali kesehatan dan kebaikan, menjagamu dalam cintaNya sampai  kapanpun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MILO CUBE, Cukup Dibeli Sekali Kemudian Lupakan

Alkisah, gara-gara “salah pergaulan" saya dibuat penasaran dengan Milo Cube. Akhirnya saya ikutan-ikutan membeli Milo bentuk kekinian tersebut.   Milo Cube (dok. pri). Oleh karena agak sulit menemukannya di swalayan dan supermarket, saya memesannya melalui sebuah marketplace online . Di berbagai toko online Milo Cube dijual dengan harga bervariasi untuk varian isi 50 cube dan 100 cube. Varian yang berisi 100 cube yang saya beli rentang harganya Rp65.000-85.000.   Pada hari ketiga setelah memesan, Milo Cube akhirnya tiba di tangan saya. Saat membuka bungkusnya saya langsung berjumpa dengan 100 kotak mungil dengan bungkus kertas hijau bertuliskan “MILO” dan “ENERGY CUBE”. Ukurannya benar-benar kecil. Satu cube beratnya hanya 2,75 gram, sehingga totalnya 275 gram.   Milo Cube yang sedang digandrungi saat ini (dok. pri). "Milo Kotak", begitu kira-kira terjemahan bebas Milo Cube (dok. pri). Tiba saatnya unboxing . Milo Cube ini berupa bubu

Sewa iPhone untuk Gaya, Jaminannya KTP dan Ijazah

Beberapa waktu lalu saya dibuat heran dengan halaman explore instagram saya yang tiba-tiba menampilkan secara berulang iklan penawaran sewa iPhone. Padahal saya bukan pengguna iPhone. Bukan seorang maniak ponsel, tidak mengikuti akun seputar gadget, dan bukan pembaca rutin konten teknologi. iPhone (engadget.com). Kemungkinan ada beberapa teman saya di instagram yang memiliki ketertarikan pada iPhone sehingga algoritma media sosial ini membawa saya ke konten serupa. Mungkin juga karena akhir-akhir ini saya mencari informasi tentang baterai macbook. Saya memang hendak mengganti baterai macbook yang sudah menurun performanya. Histori itulah yang kemungkinan besar membawa konten-konten tentang perangkat Apple seperti iphone dan sewa iPhone ke halaman explore instagram saya. Sebuah ketidaksengajaan yang akhirnya mengundang rasa penasaran. Mulai dari Rp20.000 Di instagram saya menemukan beberapa akun toko penjual dan tempat servis smartphone yang melayani sewa iPhone. Foto beberapa pelanggan

Berjuta Rasanya, tak seperti judulnya

“..bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu..” 14 Mei lalu saya mengunjungi toko buku langganan di daerah Gejayan, Yogyakarta. Setiba di sana hal yang pertama saya cari adalah majalah musik Rolling Stone terbaru. Namun setelah hampir lima belas menit mencarinya di bagian majalah saya tak kunjung mendapatinya. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri puluhan meja dan rak lainnya. Jelang malam saya membuka tas dan mengeluarkan sebuah buku dari sana. Bersampul depan putih dengan hiasan pohon berdaun “jantung”. Sampul belakang berwarna ungu dengan beberapa tulisan testimoni dari sejumlah orang. Kembali ke sampul depan, di atas pohon tertulis sebuah frase yang menjadi judul buku itu. Ditulis dengan warna ungu berbunyi Berjuta Rasanya . Di atasnya lagi huruf dengan warna yang sama merangkai kata TERE LIYE . Berjuta Rasanya, karya terbaru dari penulis Tere Liye menjadi buk