“Halo, ndra..” “Iya, ini siapa ?”.”Ini Firman”. “Hei iya, ada apa Am ?”. “Bukan, ini Firman, bla blab bla...”. Oh mas Firman, iya mas..”.
Itulah penggalan awal percakapan saya dengan salah satu manager grup band besar Indonesia KAHITNA, yang terjadi dua hari lalu.
Malam itu saya tengah berada di dapur ketika sebuah panggilan mendadak muncul menggetarkan handphone. Tak ada suara karena kedua handphone saya memang selalu silent 24 jam (handphone saya punya prinsip diam itu emas...#apa coba???). Dan melihat nomornya berkedip tanpa nama, saya tak lantas menjawab panggilan itu. Terlebih lagi panggilan masuk ke dalam handphone khusus keluarga dan teman dekat.
“Siapa ini ??”. Tanya saya dalam hati. Namun panggilan tak juga berhenti, handphone terus bergetar. Akhirnya saya menjawabnya. Suara seorang laki-laki langsung membuka percakapan dengan langsung menyebut nama saya. Saya pun merasa “mengenali” suaranya. Tapi ternyata saya SALAH !! (idih, salah saja PD..^^).
Ketika laki-laki itu menyebut namanya “FIRMAN”, yang sampai di telinga saya justru “ILHAM”. Entahlah, telinga saya yang error atau handphone saya yang galau (Apa bedanya ???). Maka dengan cepat saya membalasnya dengan sok akrab : “Hei iya, ada apa Am ??”. Sedetik itu pula si penelepon mengulangi lagi namanya, plus embel-embel lainnya..^^. Ups, ternyata saya salah dengar..(memalukan !).
Percakapan langsung berganti arah, “sesi perkenalan ulang” berlangsung singkat.
“Hendra lagi sibuk nggak ?”. “Kenapa mas ?. Sekarang ?. Nggak mas, lagi santai kok”. Mendengar jawaban saya itu pak manajer langsung bicara ini itu, bla bla bla bla bla...Dan saking cepet bicaranya, saya hanya sempat menimpali dengan singkat “oh..”. “iya, mas”. Mungkin manager memang cepet ngomongnya ya ??.
“Begini ndra, saya sudah bla bla bla bla bla bla..... Mau nggak kalau Hendra bla bal bla bla...saya inginnya minggu ini bla bla bla bla..”.
Saya pun perlahan mulai mengerti maksudnya. Tapi ya itu tadi, saya hanya sempat berkomentar singkat “oh iya..”, “iya mas.”, “saya coba ya mas..”.
Memasuki menit ke empat tempo bicara mulai melambat. Saya jadi bisa bicara sedikit lebih panjang..^^. “Iya mas nanti saya buka bla bla bla bla.. atau mungkin mas punya bla...bla..bla..”. “ehm..saya malah inginnya dari kalian, mungkin bla bla bla..”. “Oh, begitu, nanti saya coba ya mas”. “Okay, makasih ya Ndra. Hendra pakai BB nggak ?”. “Nggak, saya nggak pakai BB. Mas mau belikan ? Terima kasih ya !!!” (Bagian ini hanya rekaan semata, bohong dan tidak terjadi dalam percapakan kami..^^).
“Okay, nanti kalau sudah telpon atau sms saya saja ya. Makasih ya Ndra, makasih supportnya”. “Iya mas, sama-sama”. “Okay ndra, bye..”
Telepon dimatikan. Percakapan berdurasi 5 menit 14 detik pun selesai. Dan saya melupakan satu hal. Lupa titip salam Idul Fitri sama KAHITNA..>.<. Aduuuhh, sudah beruntung secara istimewa ditelpon manager KAHITNA, malah lupa titip salam. Mau dikatakan apalagi....
Komentar
Posting Komentar