Anggrek adalah
anggota kelompok tumbuhan berbunga yang digolongkan ke dalam kelas Liliopsida
(dulu dikenal sebagai Monokotil), bangsa Asparagales, suku Orchidaceae. Saat
ini tak kurang dari 25.000 jenis Anggrek telah teridentifikasi di seluruh
belahan dunia dan hampir seperlimanya tumbuh di alam Indonesia.
Di dalam kelompok
tumbuhan berbunga, Anggrek diyakini sebagai puncak evolusi tumbuhan berbunga. Anggrek juga memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi bahkan dalam
tingkat jenis sekalipun. Satu jenis Anggrek dapat memiliki beberapa sub jenis
hingga puluhan varietas. Jumlah itu bertambah jika hibrida hasil silangan
dimasukkan.
Bunga Anggrek
memiliki beragam bentuk, warna hingga ukuran. Beberapa jenis Anggrek memiliki area
persebaran yang luas namun juga ada yang hanya tumbuh di wilayah tertentu sebagai
jenis endemik.
Selain di Indonesia,
kawasan Amerika Selatan juga memiliki tingkat keanekaragaman Anggrek yang
tinggi. Negara-negara di Amerika Selatan dan Amerika Tengah bahkan menjadikan
bunga Anggrek sebagai salah satu identitas dan kebanggaan negara mereka.
Brazil, negara di
dunia yang biodiversitasnya dapat diperbandingkan dengan Indonesia, menjadikan
jenis Anggrek Cattleya labiata
sebagai Bunga Nasional. Sementara Columbia sejak tahun 1936 menjadikan Cattleya trianaei sebagai Bunga
Nasional. Tak hanya Brazil dan Columbia, Venezuela juga menjadikan Cattleya mossiae sebagai Bunga Nasional
negara mereka.
Sementara Honduras di
Amerika Tengah bangga mengangkat Brassavola
digbyana sebagai Bunga Nasional, Costa Rica memilih Cattleya skinneri, Guatemala memilih Lycaste
skinneri var. alba dan Panama
memilih Peristeria elata. Belize juga
menjadikan Anggrek sebagai Bunga Nasional mereka yakni jenis Trichoglottis brachiata.
Namun bukan hanya
negara dengan kekayaaan Anggrek yang besar yang menjadikan Anggrek sebagai
Bunga Nasional. Negara jiran Singapura yang minim dengan kekayaan flora juga
memilih Anggrek sebagai salah satu identitas nasional mereka. Vanda “Miss Joaquin” adalah Anggrek yang
sejak tahun 1981 menjadi Bunga Nasional Singapura. Anggrek tersebut adalah
hasil persilangan dari dua jenis anggrek yakni Vanda teres dengan Vanda
hookeriana. Meskipun hanya merupakan Anggrek silangan, Singapura justru
berhasil mengembangkan potensi Anggrek nya sebagai salah satu daya tarik negera
di mata dunia. Agribisnis Anggrek di Singapura bahkan jauh mengungguli
negara-negara lain termasuk sesama negara yang menjadikan Anggrek sebagai Bunga
Nasional.
Lalu bagaimana dengan
Indonesia ?. Negara kita justru menjadi yang paling “terlambat” dibanding
negara-negara di atas dalam menjadikan Anggrek sebagai salah satu identitas
bangsa. Baru sejak tahun 1993, melalui Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1993
Indonesia resmi menjadikan 3 bunga sebagai Bunga Nasional, salah satunya adalah
Phalaenopsis amabilis, jenis yang
biasa dikenal dengan sebutan Anggrek Bulan.
Komentar
Posting Komentar