Lagi-lagi perkembangan teknologi melahirkan
loncatan-loncatan baru dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia atau bahkan
dunia. Memang tidak harus berupa loncatan yang ekstrim, namun harus diakui
teknologi telah menyebabkan beberapa pergeseran nilai dan dinamika dalam
kehidupan kita. Salah satu yang paling mencolok adalah lahirnya “generasi
menunduk” yakni mereka yang memindahkan dunia ke dalam sebuah alat bertombol
banyak bernama handphone. Mereka yang meringkas jarak dan kehidupan pada sebuah
media bernama twitter dan facebook (baca tulisan saya sebelumnya "Generasi Menunduk" : http://wardhanahendra.blogspot.com/2012/07/generasi-menunduk-mereka-yang-meringkas.html )
Namun tak hanya generasi menunduk yang dilahirkan
oleh kemajuan teknologi. Kemajuan zaman yang ditandai dengan hadirnya beragam
alat penunjang eksistensi diri juga menghadirkan beberapa fenomena baru dalam
kehidupan. Sekali lagi teknologi mengambil peran yang besar dan ikut
mengarahkan pergeseran dalam cara manusia memaknai pergaulan sehari-hari.
Dulu ketika berkenalan dengan seseorang hal
pertama yang saling dipertanyakan adalah nama. Selanjutnya biasanya rumah
kemudian jika pertemuan berlangsung di dalam kendaraan umum, maka orang akan
saling bertanya tujuan. Hal-hal sensitif seperti status pernikahan, umur atau
agama biasanya tak muncul dalam perkenalan on
the street meski anak muda jaman kini rasanya sudah mulai menabrak “etika”
lama itu. Banyak yang tak canggung atau tak malu lagi untuk langsung bertanya :
“siapa namanya ?”, “mau ke mana ?”,
“nggak sama pacar ?”, “masih sendiri atau sudah menikah ?”.
Namun zaman yang melangkah beriringan dengan
loncatan teknologi tinggi mengubah sebagian
skenario itu. Kini perkenalan di bus tak harus memakan waktu lama. Sekarang perkenalan
perdana tak perlu saling kenal lama. Cukup dua hal yaitu nama dan PIN. Bahkan
mereka yang saking modern cukup butuh PIN untuk tahu banyak tentang seseorang.
“Hallo,
boleh tahu namanya ?. Sedang nunggu siapa ?. Boleh tahu PIN nya ?. Terima
kasih”.
Itu masih mending dan sopan.
“Hai,
boleh tukeran PIN nggak ?”. Ini contoh korban teknologi yang mengalami disorientasi.
Bukan berarti salah tapi yang jelas teknologi nyata-nyata telah menimbulkan
pergesaran yang cukup ekstrim dalam pergaulan di antara kita. Bahkan kemudian
dari PIN itu seringkali orang mengelompokkan sesamanya ke dalam kelompok gaul
dan kelompok tidak gaul. Kini penilaian terhadap seseorang tidak lagi dari
karakternya semata namun personalisasi sudah melibatkan hal baru bernama PIN.
PIN ATM ?. Bukan, kalau PIN yang satu itu
kharam untuk disebarluaskan. Tapi PIN yang telah menggeser pola pergaulan saat
ini adalah PIN BlackBerry (BB).
BlackBerry adalah jenis smartphone yang
dikembangkan oleh Research in Motion (RIM) yang berbasis di Kanada. Praktis
sudah 4 tahun terakhir ini barang bernama BB ini naik daun di Indonesia.
Popularitasnya menggeser bahkan mematikan merk Nokia yang lebih dulu hadir dan
menjadi favorit masyarakat sebelumnya. Belakangan meski pamor BB dan RIM
digeser oleh Samsung dengan Android nya, namun tak dipungkiri lagi BB telah
menyebabkan pergeseran dalam pola hubungan pergaulan di antara kita.
Suatu hari seorang adik mengeluh pada saya
karena sms nya kepada teman-temannya mulai jarang ditanggapi. Padahal sms-sms
itu penting karena menyangkut kuliah mereka. Belakangan ia tahu kalau temannya
itu cenderung mendahulukan menjawab pesan yang masuk ke dalam BB messenger
ketimbang dari sms. Lalu terbentuklah semacam kelompok BB Messenger di mana
teman-temannya yang bergabung di dalamnya akan lebih cepat (didahulukan) untuk
mendapat informasi ketimbang yang lain.
Contoh di atas mungkin terlalu ekstrim namun
itu nyata terjadi.
Fenomena yang dibentuk oleh BB sebenarnya
tidak mengejutkan jika kita menarik mundur puluhan tahun ke belakang saat handphone
konvensional dengan sms nya pada akhirnya membuat kita bergantung terlalu
tinggi kepada alat itu. Kita yang dulu biasa saja jika pergi tanpa HP kemudian
menjadi cemas setengah mati jika HP tertinggal. Kita yang dulu tanpa banyak
pikiran dan pertimbangan jika hendak main ke rumah teman kini harus terlebih
dahulu pikir-pikir sembari menanti sms pemberitahuan : “okay gue udah di rumah” atau “sebentar lagi ya..otw..”.
Dan BB melanjutkan fenomena itu dengan
loncatan yang lebih tinggi lagi.
Tak mau ketinggalan update seru tentang
pergaulan di sekitar ?. Punyalah PIN. Ingin lebih eksis dan PD dalam pergaulan
?. Punyalah PIN. Ingin menambah teman ??. Atau ingin dijadikan teman oleh orang
lain ?. Punyalah PIN. Ingin berkenalan
dengan gadis berpita biru ?. Siapkan PIN mu.
Teknologi selalu hadir dalam dua sisi yang semuanya berupa pilihan. Meskipun demikian pertemanan sebenarnya tak memerlukan banyak piranti yang mengagumkan.
Komentar
Posting Komentar