Langsung ke konten utama

KENCAN PERTAMA



Ada yang masih ingat bagaimana rasanya kencan pertama ?. Atau malah malam minggu kemarin menjadi yang perdana ?. Atau mungkin ada yang belum pernah merasakan kencan pertama. Atau jangan-jangan tidak sadar telah melalui kencan pertama ?. Terserah sih...saya hanya ingin mengantarkan pada tulisan di bawah ini. 

Kumpulan larik berikut ini adalah lagu milik KAHITNA yang belum banyak orang tahu, termasuk saya sampai akhirnya 2 tahun lalu mba Au, soulmateKAHITNA senior saya mengirimkan rekaman lagu itu. Konon Yovie Widianto menciptakan lagu ini sekitar tahun 1991. Dan sepanjang itu pula lagu ini jarang dinyanyikan namun pernah dibawakan langsung di sebuah stasiun TV swasta pada tahun 1998. Lalu mengapa lagu ini tak ada di album KAHITNA ?. Ceritanya beberapa lagu KAHITNA dianggap memiliki kord dan musik yang terlampau “njlimet” hingga tak direstui untuk menjadi bagian dari album-album mereka. Dan di konser 26 Tahun KAHITNA pada 9 Juli 2012 yang lalu KAHITNA kembali membawakan lagu ini secara khusus di depan penggemar dan sahabat-sahabat mereka. Seperti apa lagu itu dinyanyikan ?. Dan apakah lagu itu akan bisa menjadi soundtrack untuk sepenggal kisah yang pernah hadir di kehidupan kita juga ?. Silakan simak saja suara merdu Hedi, Carlo dan Mario di sini :

Untuk membantu mengeja lagunya, berikut liriknya

KENCAN PERTAMA (KAHITNA – 1991)
Oh kasih..
Senja beranjak di batas rindu
Di malam minggu perdana untuk merenda asmara
Oh kasih..
Aku bahagia sungguh bahagia
Merangkai bunga untukmu dalam ikatan asmara

Ku bertanya bertanya bertanya
Akankah kudapatkan kasihnya
Ku bertanya dalam harap mesra kencan pertama
Sebagai tanda sungguh aku jatuh cinta
Oh indahnya kencan pertama

Oh kasih..
Kubahagia sungguh bahagia
Merangkai bunga untukmu dalam ikatan asmara

Ku bertanya bertanya bertanya
Akankah kudapatkan kasihnya
Oh kekasih izinkan nanti malam
Ku kecup keningmu
Sebagai tanda sungguh aku jatuh cinta
Oh indahnya kencan pertama

Komentar

  1. Selamat siang.. boleh minta file audionya ga? Atau mungkin ada link downloadnya? :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MILO CUBE, Cukup Dibeli Sekali Kemudian Lupakan

Alkisah, gara-gara “salah pergaulan" saya dibuat penasaran dengan Milo Cube. Akhirnya saya ikutan-ikutan membeli Milo bentuk kekinian tersebut.   Milo Cube (dok. pri). Oleh karena agak sulit menemukannya di swalayan dan supermarket, saya memesannya melalui sebuah marketplace online . Di berbagai toko online Milo Cube dijual dengan harga bervariasi untuk varian isi 50 cube dan 100 cube. Varian yang berisi 100 cube yang saya beli rentang harganya Rp65.000-85.000.   Pada hari ketiga setelah memesan, Milo Cube akhirnya tiba di tangan saya. Saat membuka bungkusnya saya langsung berjumpa dengan 100 kotak mungil dengan bungkus kertas hijau bertuliskan “MILO” dan “ENERGY CUBE”. Ukurannya benar-benar kecil. Satu cube beratnya hanya 2,75 gram, sehingga totalnya 275 gram.   Milo Cube yang sedang digandrungi saat ini (dok. pri). "Milo Kotak", begitu kira-kira terjemahan bebas Milo Cube (dok. pri). Tiba saatnya unboxing . Milo Cube ini berupa bubu

Sewa iPhone untuk Gaya, Jaminannya KTP dan Ijazah

Beberapa waktu lalu saya dibuat heran dengan halaman explore instagram saya yang tiba-tiba menampilkan secara berulang iklan penawaran sewa iPhone. Padahal saya bukan pengguna iPhone. Bukan seorang maniak ponsel, tidak mengikuti akun seputar gadget, dan bukan pembaca rutin konten teknologi. iPhone (engadget.com). Kemungkinan ada beberapa teman saya di instagram yang memiliki ketertarikan pada iPhone sehingga algoritma media sosial ini membawa saya ke konten serupa. Mungkin juga karena akhir-akhir ini saya mencari informasi tentang baterai macbook. Saya memang hendak mengganti baterai macbook yang sudah menurun performanya. Histori itulah yang kemungkinan besar membawa konten-konten tentang perangkat Apple seperti iphone dan sewa iPhone ke halaman explore instagram saya. Sebuah ketidaksengajaan yang akhirnya mengundang rasa penasaran. Mulai dari Rp20.000 Di instagram saya menemukan beberapa akun toko penjual dan tempat servis smartphone yang melayani sewa iPhone. Foto beberapa pelanggan

Berjuta Rasanya, tak seperti judulnya

“..bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu..” 14 Mei lalu saya mengunjungi toko buku langganan di daerah Gejayan, Yogyakarta. Setiba di sana hal yang pertama saya cari adalah majalah musik Rolling Stone terbaru. Namun setelah hampir lima belas menit mencarinya di bagian majalah saya tak kunjung mendapatinya. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri puluhan meja dan rak lainnya. Jelang malam saya membuka tas dan mengeluarkan sebuah buku dari sana. Bersampul depan putih dengan hiasan pohon berdaun “jantung”. Sampul belakang berwarna ungu dengan beberapa tulisan testimoni dari sejumlah orang. Kembali ke sampul depan, di atas pohon tertulis sebuah frase yang menjadi judul buku itu. Ditulis dengan warna ungu berbunyi Berjuta Rasanya . Di atasnya lagi huruf dengan warna yang sama merangkai kata TERE LIYE . Berjuta Rasanya, karya terbaru dari penulis Tere Liye menjadi buk